Monday, April 10, 2017

Cerita Sabtu Malam



Malam ini adalah Sabtu Malam (malam minggu). Malam yang indah untuk pergi ke luar bersama pasangan entah itu pergi nonton di bioskop, jajan di warung bakso, atau hanya sekedar cuci mata dan nongkrong di taman.





Tapi malam minggu kali ini lain daripada malam minggu yang lain. Bagiku malam minggu kali ini benar-benar suram. Bagaimana tidak hujan mengguyur tempat tinggalku sejak sore tadi. Memang sih hujan kali ini tidak mengikut sertakan sang petir tapi percayalah ini bukan waktu yang tepat untuk keluar.





Angin di luar sebenarnya juga tidak terlalu kencang hanya saja hawa dingin yang dibawanya sangat menusuk kulit. Beruntung aku berada disini, di dalam rumah yang begitu nyaman. Sebuah rumah yang baru saja kubeli 2 bulan yang lalu. Sebnenarnya Aku membelinya karena tuntutan pekerjaan, harganya sangat murah untuk seukuran rumah seperti ini. Aku tak tahu kenapa bisa harganya sangat murah, desas-desus rumah ini dijual murah karena angker tapi sepertinya itu hanya omong kosong. Pasalnya selama aku disini aku tidak merasakan ada hal yang aneh.





Saat ini aku berada di dalam kamar. Tepatnya di atas tempat tidur empuk dengan sebuah bantal dan guling dengan warna sama, pink. Hehehe aku lelaki tulen tapi harus aku akui warna tersebut nyaman untuk tidur. Aku sedang bersms ria dengan pacarku, yah buat tombo kangen karena tidak jadi malming bersama. Sedang asiknya aku smsan tiba-tiba terdengar suara ketukan pintu dari luar. Aku heran siapa yang datang saat hujan seperti ini. HP kuletakan di atas bantal dan akupun pergi menuju pintu.


Aku membuka pintu dan begitu terkejutnya aku setelah mengetahui tidak ada siapa-siapa di luar. Kutebar pandanganku untuk mencari tahu siapa yang mengetuk tadi. Tidak ada, benar-benar tidak ada orang bahkan suarapun tak ada yang ada hanya suara hujan yang tak kunjung henti ini.





Aku kembali masuk ke dalam setelah mengetahui tidak ada siapa-siapa diluar. Aku pergi sebentar ke dapur untuk minum, hingga akhirnya aku menyadari sesuatu yang aneh. Udara di dalam mendadak dingin tapi aku tetap positif thinking barang kali ini terjadi karena aku baru  saja dari luar.



Aku masuk kembali ke dalam kamar, sial udara di kamar justru malah semakin dingin. Akupun mengambil selimut dan melanjutkan sms. Sial lagi bagiku karena pesanku tidak bisa terkirim, sinyalnya mendadak hilang padahal tadi sinyalnya masih ada meskipun turun hujan. Aku jadi merinding, ketukan pintu, hawa dingin, sinyal hilang. Tidak tahan langsung saja kupejamkan mataku untuk tidur. Mungkin memang malam ini aku ditakdirkan untuk beristirahat lebih awal. Sebuah selimut, guling putih yang empuk, serta hawa yang dingin membuatku cepat terlelap. Sabtu malam yang aneh.

0 comments:

Post a Comment